Seputar Larangan dan Pantangan Ibu Hamil

Wednesday 1 February 2017

Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

 
Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya


Larangan Ibu Hamil-Sayangnya saat hamil, banyak cairan yang keluar dari vagina sehingga ibu-ibu hamil akan merasakan bingung terhadap cairan yang keluar. Apakah itu air ketuban atau bukan. Banyaknya cairan yang keluar saat hamil. Banyak ibu hamil yang tidak tahu, apakah yang keluar dari vaginanya itu merupakan cairan ketuban atau bukan.

Air ketuban adalah zat cair yang mengelilingi janin di dalam rahim, hal ini akan memungkinkan janin untuk terus tumbuh dan bergerak. Cairan ini memberikan banyak fungsi bermanfaat bagi pertumbuhan janin. Air ketuban membantu mencegah dinding rahim dari konstriksi terlalu ketat yang bisa mengganggu pertumbuhan janin karena sempitnya ruang rahim, dan juga bertindak sebagai bantalan pelindung untuk mencegah kerusakan apapun pada janin yang sedang tumbuh.

Jika air ketuban pecah, namun ibu hamil tidak segera memeriksakan diri akibatnya akan fatal. Bayi di dalam kandungan akan kekurangan cairan dan lemas di dalam kandungan. Operasi caesar pun harus dilakukan jika ketuban di dalam kandungan ibu hamil telah habis. Bayi yang lemas di dalam kandungan harus segera dikeluarkan agar tidak meninggal di dalam kandungan.

Dengan adanya cairan ketuban ini, maka bisa kita ibaratkan bahwa janin dalam rahim seperti ikan yang berada dalam plastik berisi air. Air ketuban mengandung berbagai zat penting seperti karbohidrat, protein, elektrolit, fosfolipid dan lipid sebagai makanan yang diperlukan janin untuk tumbuh. Dari sini kita akan mengetahui seperti apa warna air ketuban dan seperti apa baunya.

Cairan ketuban mulai terbentuk sekitar dua minggu setelah terjadinya pembuahan. Produksinya terus bertambah seiring bertambahnya usia janin, jumlahnya selalu terjaga dan dipertahankan di dalam kandungan. Agar air ketuban tidak bocor keluar, maka ada struktur berupa selaput yang menjaganya. Selaput ketuban ini akan pecah dan air ketuban akan keluar melalui jalan lahir ketika proses persalinan. Namun, ketika kondisi abnormal terjadi bisa saja selaput ini pecah lebih awal lalu keluarlah air ketuban yang terkadang disalahartikan sebagai cairan keputihan. Oleh sebab itu mari kita mengenali warna air ketuban dan baunya.

Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

Fungsi Air Kertuban Buat Ibu Hamil Dan Janin

Kantung ketuban adalah kantung yang dindingnya tipis dan isinya adalah cairan bersamaan dengan janin. Dalam dinding air ketuban ada dua bagian. Bagian pertama dinding ketuban adalah amnion dan bagian luar disebut dengan chorion. Air ketuban letaknya ada di dalam lapisan dalam. Air ketuban dihasilkan dari selaput yang ada di ketuban dan terbentuk karena adanya sel-sel amnion. Ketuban bagi ibu hamil memiliki fungsi dan peranan yang penting.

Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut ini :


  • Mempertahankan dan memberikan perlindungan terhadap perkembangan janin.
  • Membuat janin bisa bergerak bebas ke segala arah.
  • Air ketuban bisa membuat tekanan sehingga menyebabkan trauma.
  • Menyangga janin di saat suhu panas maupun dingin.
  • Saat persalinan, air ketuban bisa memberikan kekuatan ibu untuk mengejan sehingga mulut rahim bisa terbuka.
  • Air ketuban sebagai pembersih jalan lahir pada bayi karena memiliki kemampuan sebagai densifektan dan juga bisa melicinkan jalan lahir.
  • Air ketuban bisa sebagai pendeteksi jenis kelamin, berapa tingkat kematangan paru-paru pada janin, golongan darah bayi serta adanya kelainan pada bayi. Cara pendeteksiannya adalah dengan mengambil air ketuban melalui alat yang disuntikkan ke dinding perut ibu.
  • Air ketuban sebagai cadangan cairan dan juga gizi ibu hamil bagi janin yang ada di dalam kandungan.
  • Mencegah tali pusar dari kekeringan. Tali pusar yang kekeringan akan menyebabkan tali pusar mengerut dan penyaluran oksigen akan terhambat menuju ke janin.
  • Inkubator bagi janin sehingga suhu tubuh janin di dalam kandungan akan tetap hangat serta tidak kedinginan.
  • Membantu sistem pencernaan bagi janin di dalam kandungan.
  • Air ketuban bisa meratakan tekanan saat ibu hamil mengalami kontraksi sebelum persalinan.

Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

Ciri-ciri Air Ketuban


  • Air ketuban normal biasanya tidak berwarna, atau berwarna sedikit kuning.
  • Cairan ketuban tidak berbau urin, bisa tidak berbau atau memiliki bau manis.

Dalam beberapa kasus, cairan ketuban mungkin tercampur dengan beberapa bintik-bintik darah atau flek lendir keputihan. Bagaimana Membedakan Antara Cairan Urine, Keputihan, dan Air Ketuban? Banyak wanita yang mengalami keluarnya cairan dari vagina, dan tidak tahu apa sebenarnya cairan yang keluar tersebut. Apakah itu urine, debit atau cairan ketuban, keputihan dan lain-lain. Di bawah ini kami melayani beberapa informasi yang berguna untuk membantu mengidentifikasi cairan-cairan yang dimaksud, terkhusus untuk ibu hamil.

Jika cairan mengalir terus, bahkan setelah Anda mengosongkan kandung kemih, maka kemungkinan itu adalah cairan ketuban dan itu artinya ada kebocoran pada selaput ketuban. Cermati juga baunya, yaitu berbau sedikit amis. Air seni, urine bisa keluar tanpa disadari dan ini cukup umum dalam kehamilan, terutama ketika trimester kedua dan ketiga, di mana bayi mulai menekan kandung kemih.

Urine biasanya keluar sedikit-sedikit, tidak seperti ketuban yang lebih banyak, urin memiliki warna yang khas yaitu jelas kekuningan atau lebih gelap dari itu. Baunya khas (pesing) dan mirip dengan amonium. Cairan keputihan, bisa berwarna putih, kekuningan atau kecoklatan, dan biasanya lebih kental (berlendir) daripada urin atau cairan ketuban. Cairan bisa berbau amis, busuk, atau mungkin tidak memiliki bau, dan jelas berbeda dengan urin ataupun air ketuban yang begitu cair.

Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

Apa Penyebab Selaput Ketuban Pecah

Ada banyak alasan kenapa air ketuban bisa keluar selama kehamilan, antara lain: 


  1. Infeksi (baik dalam rahim, leher rahim, atau vagina) 
  2. Riawayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya. 
  3. Pernah melakukan operasi pada serviks atau leher rahim sebelumnya. 
  4. Pilihan gaya hidup tak sehat, seperti alkohol, merokok, dan obat-obatan terlarang.
  5. Masalah psikologis, seperti stres Terjadi trauma / cedera pada kantung ketuban Cacat kantung ketuban

Bagaimana Menangani Ketuban Pecah Dini

Anda harus tahu bahwa telah keluar cairan ketuban dan segera melaporkannya kepada dokter. Anda perlu untuk mengunjungi klinik, atau rumah sakit bangsal bersalin. Jangan menganggap remeh masalah ini, karena pada beberapa kasus ketuban pecah dini bisa berbahaya untuk bayi sehingga menangani kondisi tersebut dengan baik menjadi hal yang sangat penting.

Ketuban Pecah Sebelum Hamil 34 Minggu 

Jika ketuban pecah sebelum 34 minggu, maka Anda harus mengunjungi fasilitas medis yang tepat secepat mungkin. dokter Anda terlebih dahulu akan memeriksa tanda-tanda infeksi; jika tidak ada, maka mereka mungkin mencoba untuk menunda persalinan, dan memberikan Anda obat-obatan steroid untuk membantu paru-paru janin agar tumbuh lebih cepat sehingga cepat ‘matang’. Dokter biasanya akan melakukan tes untuk memeriksa paru-paru bayi, jika paru-paru telah tumbuh cukup ‘matang’, maka dokter kemungkinan akan menginduksi persalinan. Ibu akan diberikan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi.

Ketuban Pecah Antara 34 dan 37 minggu Kehamilan

Jika ketuban pecah antara 34 dan 37 minggu kehamilan, dalam banyak kasus, dokter biasanya akan menyarankan untuk dilakukannya induksi persalinan. Dalam kebanyakan kasus, kelahiran bayi prematur akan lebih baik daripada risiko mendapatkan infeksi karena menunggu jadwal persalinan normal.

Ketuban Pecah Setelah 37 minggu 

Jika Anda telah menginjak 37 minggu kehamilan dan pada saat itu cairan ketuban mulai bocor, maka umumnya bayi sudah siap untuk dilahirkan. Carilah pertolongan medis untuk persalinan segera, karena semakin lama Anda menunggu, kemungkinan lebih tinggi infeksi dapat terjadi.
Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

Berikut ini hal yang harus dilakukan ibu saat mengetahui air ketubannya pecah :

1.Saat Air Ketuban Pecah

Sebaiknya ibu hamil mencatat kapan air ketuban itu pecah. Hal itu bermanfaat untuk tenaga medis mengetahui berapa banyak peluang janin anda bisa diselamatkan. Jika air ketuban pecah, janin akan mudah terkena infeksi dari luar. Penanganan cepat dan juga penanganan yang tepat waktu sangat bermanfaat untuk menyelamatkan janin yang ada di dalam kandungan.
Paramedis juga akan melihat kondisi dari air ketuban. Jika air ketuban baunya busuk. Besar kemungkinanya janin telah terinfeksi dengan virus atau bakteri dari luar. Jika kondisi air ketuban normal, bening dan tidak bau busuk maka dokter bisa melakukan langkah pengamanan selanjutnya.

2.Tidak Panik 

Ibu hamil sebaiknya tidak panik saat air ketubannya pecah, tarik nafas dalam-dalam dan usahakan agar ibu hamil tidak banyak bergerak. Banyak gerak akan menyebabkan air ketuban menetes semakin banyak.

3.Berbaring

Salah satu kondisi untuk mencegah air ketuban keluar banyak dan kemudian habis adalah dengan berbaring. Berbaring akan membuat air ketuban yang dikeluarkan sedikit. Hal ini mencegah air ketuban habis sebelum menemui paramedis atau tenaga medis.

4.Temui Paramedis Atau Bidan Terdekat

Setelah mendapatkan ciri ciri air ketuban pecah atau merembes, segeralah untuk menemui tenaga kesehatan. Dokter kandungan anda akan menentukan cara tepat dan cepat untuk mengatasi air ketuban yang telah pecah tersebut.

Semoga artikel yang kami poskan kali ini bisa sangat bermanfaat bagi bunda semua, terutama bagi bunda yang tengah mengandung. Jangan sampai bunda tidak mengetahui saat air ketuban bunda pecah karena ini bisa berakibat sangat fatal.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Manfaat Dan Ciri Ketuban Yang Pecah Serta Cara Penanganannya

0 comments:

Post a Comment