Seputar Larangan dan Pantangan Ibu Hamil

Wednesday 1 February 2017

Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan


Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan

Larangan Ibu Hamil-Penting bagi ibu hamil untuk mengikuti aturan tertentu dengan harapan kehamilannya dapat berjalan baik sampai proses persalinan yang sehat nanti. Seringnya aturan ini mengenai beberapa aktivitas berbahaya untuk ibu hamil yang harus dikurangi selama masa
kehamilan. Berjalan terlalu cepat/berlari, mengangkat beban berat, bahkan naik dan turun tangga harus dihindari terutama pada trimester pertama. Kegiatan fisik yang berlebihan bukan hanya berpengaruh pada keadaan ibu tetapi juga berdampak pada janin yang dikandungnya.

Saat ibu hamil menaiki tangga, ia mengeluarkan tenaga yang cukup besar. Risikonya adalah munculnya gangguan dalam rahim, dan tekanan bagi bayi dalam perut. Selain itu, menaiki tangga yang cukup tinggi, akan memunculkan risiko kram bagi sang ibu. Rasa pusing pun tak jarang muncul saat atau setelah menaiki tangga. Lift atau eskalator adalah solusi terbaik bagi para ibu hamil untuk berpindah lantai dalam gedung.

Berikut ini alasan sebaiknya ibu hamil  untuk menghindari naik turun tangga:

1. Kelelahan

Dalam kondisi normal, ketika menaiki tangga beban tubuh akan berkali-kali lipat lebih besar daripada berjalan di tempat yang datar. Begitu juga yang terjadi saat masa kehamilan sehingga ibu mudah lelah. Kelelahan bisa membuat ibu menjadi kesulitan bernapas karena terengah sampai pada gelisah. Kondisi seperti ini tidak baik bagi janin karena bisa menyebabkan suplai oksigen untuk janin berkurang. Dengan kata lain, ibu yang kelelahan menaiki tangga membuat janin yang dikandungnya juga kelelahan. (Baca juga : cara mengatasi sesak nafas saat hamil)

2. Kepeleset

Ini juga salah satu risiko yang paling berbahaya, sebab bila ibu hamil jatuh terpeleset, berbagai kemungkinan dapat terjadi pada bayi di kandungannya.

3. Perubahan berat

Di trimester kedua dan ketiga, perubahan berat ibu hamil akan semakin terasa. Berat badan yang bertambah ini akan memberikan tekanan pada punggung dan memperbesar risiko untuk jatuh.

4. Hilang keseimbangan

Berat badan bertambah, napas yang kian tersengal, dan berbagai gejala lainnya akan berkolaborasi dan membuat ibu hamil mudah kehilangan keseimbangan. Bayangkan bila ini terjadi saat sang ibu sedang menaiki tangga. Sungguh sangat berbahaya.

5. Kaki bengkak

Kaki bengkak adalah masalah yang dialami semua ibu hamil. Bengkak ini bisa jadi semakin parah jika ibu hamil naik-turun tangga. Tindakan tersebut akan menambah tekanan dan rasa sakit di bagian kaki yang bengkak

Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan

Tips Naik Turun Tangga yang Aman Bagi Ibu Hamil

Berikut Tips Bagi Ibu Hamil Yang Harus Menggunakan Tangga Di Kesehariannya


  • Selalu menggunakan pegangan saat menaiki maupun menuruni tangga. Jika membawa barang bawaan, pastikan salah satu tangan masih bisa bertumpu pada pegangan tangga. Usahakan untuk tidak menggunakan tangga yang tidak ada pegangannya. Jika terpaksa, berjalanlah dengan perlahan atau minta bantuan orang lain, saat menaiki tangga.
  • Jangan menaiki atau menuruni tangga dalam kondisi gelap. Anda akan kesulitan melihat anak tangga yang dipijak sehingga risiko terpeleset atau jatuh akan semakin besar.
  • Jangan sekali-kali menggunakan sepatu hak tinggi untuk berjalan apalagi saat menaiki tangga. Ujung sepatu yang tinggi berisiko mengganggu keseimbangan tubuh. Gunakan alas kaki yang datar dan tidak licin. Selain itu, ibu hamil akan mudah mengalami kram jika memakai sepatu hak tinggi.
  • Jika terdapat karpet pada tangga yang dinaiki, pastikan anda tidak menginjak lubang atau bagian karpet yang rusak.
  • Untuk mengetahui apakah kehamilan memang berisiko tinggi, periksakan diri ke dokter. Serta jangan ragu untuk bertanya atau meminta nasihat jika mengenai penggunaan tangga saat kehamilan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan


Mitos Naik Turun Tangga Untuk Memperlancar Persalinan

Penghambatan pembukaan saat persalinan, bisa diminimalisasi, bahkan dihindari. Caranya, dengan memperkecil keadaan darurat, yaitu melakukan perawatan kehamilan yang memadai, misalnya memeriksakan kehamilan satu bulan sekali.

Pemeriksaan fisik ibu sebelum dan selama hamil, menurut dr.Oni Khonsa, Sp.OG, dari RS Ibu dan Anak Tambak, Manggarai, Jakarta, guna mengetahui kelainan yang sering muncul, misalnya hipertensi, diabetes gestasional atau jantung, juga merupakan antisipasi yang baik terhadap berbagai potensi kendala.

Ibu hamil juga dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat. Bila perlu dokter akan memberikan asupan vitamin tambahan. Jangan lupa menjaga kebugaran selama hamil dan melakukan senam hamil, setidaknya sebulan sebelum persalinan.

Cara yang sederhana adalah latihan naik turun tangga. Asal dilakukan dengan hati-hati, naik turun tangga besar manfaatnya untuk membantu janin turun ke jalan lahir. "Agar ibu lebih tenang saat bersalin, sebaiknya ibu merencanakan kehamilan secara matang. Jadi hamil bukan sekedar ikut-ikutan, emosional, atau karena tuntutan pihak lain.

Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan


Dengan begitu ibu menjalani kehamilan dengan santai dan lebih terbuka saat menjalani persalinan," tutur dr.Oni.

Mungkin Anda merasa sehat dan tidak masalah jika menaiki tangga pada saat hamil karena pada dasarnya, kegiatan menggunakan tangga pada saat kehamilan bukanlah sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Hanya saja risiko kelelahan, napas terengah-engah, kesulitan bernapas, kerja jantung meningkat, terpeleset, dan jatuh adalah penyebab mengapa menaiki tangga harus dihindari

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Larangan Ibu Hamil Naik Turun Tangga Dan Mitosnya Dalam Memperlancar Persalinan

0 comments:

Post a Comment